PERMAINAN

GOBAK SODOR

Gobak sodor atau galah asin adalah salah satu permainan tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta. Permainan gobak sodor merupakan permainan menghalangi lawan untuk mencapai garis akhir. 

Sejarah Gobak Sodor

Sejarah permainan gobak sodor menurut Achroni (2012:55) permainan gobak sodor dikenal pula dengan nama galasin atau galah asin. Ada beberapa dugaan terkait dengan nama permainan ini. Ada yang menduga bahwa permainan ini berasal dari Yogyakarta. Nama obak sodor berasal dari kata gobag dan sodor. Kata gobag artinya bergerak dengan bebas. Sedangkan sodorn artinya tombak. Dahulu, para prajurit mempunyai permainan yang bernama sodoran sebagai latihan keterampilan dalam berperang. Sodor ialah tombak dengan panjang kira-kira 2 meter, tanpa mata tombak yang tajam pada ujungnya.

Manfaat Permainan Gobak Sodor

  1. Memberikan kegembiraan pada anak.
  2. Melatih bekerja sama anak dalam sebuah tim.
  3. Pada permainan, setiap tim harus memilih pemimpinya. Hal ini bermanfaat untuk melatih kepimimpinan pada anak.
  4. Mengasah kemampuan anak menyusun strategi untuk memenangkan permainan.
  5. Pada permainan gobak sodor, anggota tim yang kalah harus menerim konsekuensi, berupa menggendong anggota tim yang menang dengan jark yang sudah ditentukan. Hal ini bermanfaat untuk melatih tanggung jawab dan membangun sportivitas anak.
  6. Melatih semangat juang anak untuk meraih kemenangan dalam permainan (semangat pantang menyerah).
  7. Memberikan kegembiraan pada anak.

Aturan Bermain Gobak sodor

  1. 2 tim berjumlah 8 orang (5 main dan 3 cadangan)
  2. Anggota tim yang mendapat giliran “jaga” akan menjaga lapangan, caranya yang dijaga adalah garis horizontal dan ada juga yang menjaga garis batas vertikal. Untuk penjaga garis horizontal tugasnya adalah berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi seorang yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal maka tugasnya adalah menjaga keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.
  3. Sedangkan tim yang menjadi “lawan (sedang main)”, harus berusaha melewati garis hingga garis paling belakang, kemudian kembali lagi melewati penjagaan lawan hingga sampai ke garis awal.
  4. Penjaga garis horizontal mengubah arah penjagaan, karena pemain yang sudah berhasil menyentuh batu akan kembali menuju kedepan.
  5. Tim “jaga” bertugas menjaga agar tim “lawan” tidak bisa menuju garis finish.
  6. Tim “lawan” berusaha menuju garis finish dengan syarat tidak tersentuh tim “jaga” dan dapat memasuki garis finish dengan syarat tidak ada anggota tim “lawan” yang masih berada di wilayah start.
  7.  Tim “lawan” dikatakan menang apabila salah satu anggota tim berhasil kembali ke garis start dengan selamat (tidak tersentuh tim lawan).
  8. Tim “lawan” dikatakan kalah jika salah satu anggotanya tersentuh oleh tim “jaga” atau keluar melewati garis batas lapangan yang telah ditentukan. Jika hal tersebut terjadi, maka akan dilakukan pergantian posisi yaitu tim “lawan” akan menjadi tim “jaga”, dan sebaliknya.
  9. Tidak diperkenankan menyentuh lawan main dengan memukul atau mendorong.

UNTUK PEMBELAJARAN

1. Mata Pelajaran Penjas

2. Mata Pelajaran Matematika

1. Mata Pelajaran Penjas Kelas IV dan V

  1. Kelas IV materi melatih daya tahan dan kekuatan, sesuai dalam KD 4.4.5 mempraktikkan berbagai aktivitas kebugaran jasmani melalui berbagai bentuk latihan; daya tahan, kekuatan, kecepatan, dan kelincahan untuk mencapai berat badan ideal. Cara memainkannya seperti permainan gobag sodor pada umunya.
  2. Kelas V materi aktivitas kekuatan otot-otot anggota badan bagian bawah, sesuai dalam KD 4.4 mempraktikkan kombinasi gerak dasar jalan, lari, lompat dan lempar melalui permainan/olahraga yang dimodifikasi dan atau olahraga tradisional. Cara memainkannya:
    1. Sama seperti permainan gobag sodor pada umumnya.
    2. Yang membedakan saat akhir permainan
    3. Kelompok yang kalah diberi tugas tambahan, yaitu menyebutkan apa saja anggota badan bagian bawah, serta jenis ototnya.
    4. Kegiatan ini tentunya terjadi pembelajaran mengenai pemahaman materi selain diparktikan langsung untuk menguatkan otot-ototnya.

2. Mata Pelajaran Matematika Kelas III

  1. Kelas III : materi bangun datar, sesuai dalam KD 3.3.12 menganalisis berbagai bangun datar berdasarkan sifat – sifat yang dimiliki. Dalam pembelajaran ini anak diberikan pemahaman sambil bermain mengenai:
    1. bangun datar khususnya bangun datar persegi panjang 
    2. setelah memainkan permainan ini guru dapat menanyakan beberapa soal terkait bangun datar apa saja yang termuat dalam bentuk permainan yang tadi dimainkan
    3. kemudian siswa setelah melakukan analisis mengenai bangun datar apa saja yang terdapat dalam permainan tersebut dengan mencocokan berdasarkan sifat bangun datar yang telah dipelajari sebelumnya.
  2. Kelas III : Materi pengenalan sudut, sesuai dalam KD 4.4.11
    1. mengidentifikasi jenis sudut, (sudut siku-siku, sudut lancip, dan sudut tumpul), dan satuan pengukuran tidak baku. 
    2. Tentunya setiap permainan yang memiliki bentuk permainan tidak luput dapat digunakan sebagai pembelajaran materi pengenalan sudut bangun datar, karena setiap bentuk bangun datar pasti memiliki sudut. Sehingga anak lebih memahami materi jenis-jenis sudut jika dihadapkan dengan bentuk konkretnya. 
    3. Untuk mengasah pemahaman mengenai sudut ini, bisa dilakukan dengan cara guru mengajukan beberapa pertanyaan mengenai sudut apa saja yang ada di dalam permainan yang tadi telah dimainkan.