Permainan bakiak

PERMAINAN INI JUGA SERING DISEBUT DENGAN TEROMPAH PANJANG, TEROMPAH GALUAK, ATAU TEROMPAH DERET YANG BERARTI PAPAN BERTALI KARET YANG PANJANG

BAKIAK

SEJARAH PERMAINAN BAKIAK

“Bakiak” sebenarnya permainan tradisional anak-anak di Sumatera Barat. Anak-anak dari Sumatera Barat yang dilahirkan hingga pertengahan tahun 1970-an, sering dan biasa memainkan bakiak atau terompah panjang ini. Bakiak panjang atau yang sering disebut terompa galuak di Sumatera Barat adalah terompah deret dari papan bertali karet yang panjang. Sepasang ‘bakiak’ minimal memiliki tiga pasang sandal atau dimainkan tiga anak. Biasanya juga untuk diperlombakan di tingkat kecamatan dan kelurahan pada 17 Agustusan.

      Berbeda halnya dengan daerah Sumatera Barat. Bakiak merupakan sebutan di Jawa Tengah untuk sejenis sandal yang telapaknya terbuat dari kayu yang ringan dengan pengikat kaki terbuat dari ban bekas yang dipaku dikedua sisinya. Di Jawa Timur dikenal dengan sebutan Bangkiak. Sangat populer karena murah terutama dimasa ekonomi susah sedangkan dengan bahan kayu dan ban bekas membuat bakiak tahan air serta suhu panas dan dingin. Diperkirakan bakiak diinspirasikan oleh Jepang yang sudah memakai telapak kayu untuk Geisha-Geisha.

      Geisha (bahasa Jepang:芸者 “seniman”) adalah seniman-penghibur (entertainer) tradisional Jepang. Kata geiko digunakan di Kyoto untuk mengacu kepada individu tersebut. Geisha sangat umum pada abad ke-18 dan abad ke-19, dan masih ada sampai sekarang ini, walaupun jumlahnya tidak banyak. “Geisha,” yang dilafalkan dalam bahasa Inggris:/ˈgeɪ ʃa/ (“gei-” – “may”). Di Kansai, istilah “geiko” (芸妓) dan geisha pemula “maiko” (舞妓) yang digunakan sejak Restorasi Meiji. Istilah “maiko” hanya digunakan di distrik Kyoto. Pengucapan ˈgi ʃa (“gei-” – “key”) atau “gadis geisha” umum digunakan pada masa pendudukan Amerika Serikat di Jepang, mengandung konotasi prostitusi. Di Republik Rakyat Cina, kata yang digunakan adalah “yi ji,” yang pengucapannya mirip dengan “ji” dalam bahasa Mandarin yang berarti prostitusi. Geisha belajar banyak bentuk seni dalam hidup mereka, tidak hanya untuk menghibur pelanggan tetapi juga untuk kehidupan mereka. Rumah-rumah geisha (“Okiya”) membawa gadis-gadis yang kebanyakan berasal dari keluarga miskin dan kemudian melatih mereka. Semasa kanak-kanak, geisha seringkali bekerja sebagai pembantu, kemudian sebagai geisha pemula (maiko) selama masa pelatihan. Berikut adalah gambar alas kaki yang sering digunakan Geisha-Geisha Jepang.

 

MANFAAT PERMAIAN BAKIAK
  1. Permainan bakiak ini merupakan permainan yang berkelompok dimana anak dapat meningkatkan kesadaran sejak dini agar dapat saling bekerjasama antar teman, 
  2. Dalam permainan ini anak dapat menyatukan ide kerja sama dalam proses permainan , serta mereka dapat memahami karakter teman-temannya. 
  3. Bakiak mengajarkan anak tentang pentingnya kerja sama dan kekompakan ia dapat belajar untuk berkomunikasi dalam kelompok, memberi atau mengikuti arahan, dan saling bahu membahu untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu permainan tradisional bisa menjadi sarana yang baik dalam mengembangkan pendidikan

Peraturan Permainan

1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 3 orang.
2. Masukkan masing-masing kaki ke dalam tali bakiak.
3. Anggota ke dua memegang bahu anggota di depannya. Anggota ke tiga memegang bahu anggota di depannya.
4. Anggota paling depan memberi tanda kapan berjalan dan kapan berhenti.
5. Diskusikan kaki mana yang akan diangkat terlebih dahulu, kaki kanan atau kaki kiri.
6. Untuk menjaga kekompakkan, semua anggota bisa berteriak saat berjalan: kiri, kanan, kiri,...
7. Cobalah berkali-kali permainan ini dengan kelompokmu sampai terasa gerakan yang semakin baik dan kompak.
8. Kelompok yang pertama mencapai garis akhir adalah pemenangnya. Setelah bermain bakiak, diskusikanlah hal berikut dengan teman kelompokmu.

BAKIAK

UNTUK PEMBELAJARAN

Digunakan sebagai media pembelajaran untuk kelas rendah dalam mata pelajaran PKN kelas II materi kebersamaan dan kerja sama di lingkungan sekolah, sesuai dengan KD 2.2.3 menampilkan kebersamaan dalam keberagaman karakteristik individu di sekolah, dan dalam KD 2.2.4 menampilkan sikap kerja sama dalam keberagaman di sekolah. Materi kebersamaan dan kerjasama bisa dilihat dari saat mereka memainkan permainan ini tentunya menumbuhkan sikap sosial kebersamaan dan kerjasama untuk mencapai akhir permainan.

Dalam proses pembelajarannya dapat dilakukan dengan prooses sebagai berikut:

  • siswa melakukan pemanasan dengan mempraktikan gerakan nonlokomotor. Salah satu siswa memimpin pemanasan di depan teman-teman yang lain.
  • Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai kebutuhan.
  • Guru meberikan penguatan tentang aturan permainan bakiak yang akan dilakukan.
  • Siswa melakukan permainan dengan mempraktikan nilai kerjasama, saling menghargai,dan sportifitas.
  • Guru mengawasi jalannya permainan dan memberikan penilaian.
  • Usai berolahraga, siswa masih dalam kelompok yang sama menjawab pertanyaan yang tersedia tentang sikap kkerja sama dan sikap saling menghargai terhadap teman yang memiliki kemampuan yang berbeda.
  • Siswa bersam guru mendiskusikan jawaban secara klasikal dan menyimmpulkan hasil diskusi tentang nilai-nilai yang bisa dipelajari dalam permainan bakiak untuk dipraktiakan dalam kehidupan sehari-hari.